Rabu, 21 Desember 2016

Beberapa Cara Yang Patut Di Lakukan Untuk Mengatasi Kista Ovarium Yang Pecah

Pada umumnya, kista ovarium bukanlah penyakit yang membahayakan pada tubuh wanita apabila kista tersebut masih dalam berukuran kecil bahkan beberapa kasus ditemukan kista akan menghilang dengan sendirinya pada tubuh wanita. Adapun kista yang membahayakan adalah kista
yang memiliki ukuran yang semakin membesar dan berpotensi ruptur atau pecah. Sehingga cairan yang terkandung di dalam kantung-kantung akan menyebar ke bagian tubuh penderita. Oleh karena itu sangat penting sekiranya untuk anda mengetahui cara dalam mengatasi kista ovarium yang ruptur atau pecah sehingga tidak membahayakan kesehatan.

Berikut beberapa cara mengatasi kista ovarium pecah (ruptur):
1.    Pahami Jenis atau Tahap Kista Ovarium yang Dimiliki
Beberapa diantara wanita yang mengalami kista ovarium mengalami nyeri pada bagian perut bawah. Pada dasarnya kista merupakain kelainan yang terdapat pada ovarium yang berisikan cairan di dalam kantung kantung. Ketika kista ini pecah, kista dapat mengancam jiwa penderita. Meskipun dalam beberapa kasus, kista akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Sehingga penting sekali untuk anda mempelajari sifat kista ovarium dengan cara berkonsultasi dengan dokter.

2.    Pahami dan Peka Terhadap Gejala Yang Timbul
Ada baiknya mengetahui gejala yang mungkin mengindikasikan kista ovarium pecah termasuk rasa sakit atau sakit di daerah panggul, nyeri selama hubungan seksual, mual dan muntah, nyeri pada payudara, merasakan kepenuhan di bagian perut dan tekanan dubur. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, hubungi dokter untuk segera mendapatkan hasil pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

3.    Berlaku Bijak Mengatasi nya
Ketika ovarium kista pecah (ruptur), sangat penting untuk memiliki penilaian medis sesegera mungkin untuk menilai kerusakan dan komplikasi lain yang mungkin terjadi pada tubuh. Ada kebutuhan mendesak untuk mendapatkan situasi stabil sehingga perawatan medis yang tepat dapat meminimalkan cedera. Jika gejala tidak parah, pergi ke dokter kandungan Anda untuk mendapatkan pengujian dan intervensi yang tepat.

4.    Periksakan ke Dokter
Apabila terjadi pecahnya kista ovarium, maka periksaanlah dengan melakukan pemeriksaan USG atau laparoskopi untuk menilai ovarium dan tuba fallopi yang diderita pasien. USG merupakan prosedur yang menggunakan gelombang suara untuk menilai jaringan dan struktur. Selama laparoskopi, dokter bedah membuat sayatan kecil di perut untuk memeriksa  kista yang diderita pasien sehingga dapat membantu dalam menentukan hasil pemeriksaan.

5.    Lakukan Pembedahan untuk Pembersihan
Perlakuan yang mungkin anda butuhkan tergantung pada ukuran dan jenis kista, usia dan gejala. Jika Anda tidak memiliki gejala tetapi USG menunjukkan bahwa Anda memiliki kista berisi cairan, dokter Anda dapat memilih untuk Anda untuk menindaklanjuti dengan sonogram secara teratur untuk menilai perubahan dalam ukuran kista. Untuk mencegah kista di masa depan, dokter mungkin meresepkan pil KB, yang juga menurunkan risiko untuk mengembangkan kanker ovarium. Jika kista cukup besar untuk menyebabkan rasa sakit dan gejala lain, anda mungkin perlu untuk memilikinya pembedahan.

Salah satu penyebab kista berasal dari keturunan, namun bagi keluarga yang memiliki riwayat kista ada baiknya tidak perlu terlalu di khawatirkan. Karena dengan tetap menjaga pola hidup sehat, olahraga yang teratur dan sadar sehat untuk memeriksakan apabila ada gejala yang dirasakan mirip dengan gejala kista. Dengan begitu akan mudah dan dapat ditangani sejak dini sebelum divonis mengidap kista yang membahayakan.