Rabu, 21 Desember 2016

Kista Ovarium Dalam Fase Pembengkakkan

Penyakit kista ovarium adalah salah satu penyakit yang menyerang wanita yang pada umumnya banyak terjadi pada wanita, baik usia muda atau juga usia lanjut. Penyakit kista ovarium mempunyai dua kategori yang utama. Yakni adalah penyakit
kista fungsional yang bisa muncul untuk bagian dari siklus haid. Dan biasanya kista yang umum terjadi akan hilang dengan sendirinya dan tidak akan berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan berlawanan dengan penyakit kista fungsional, ada jenis penyakit kista yang mengandung kandungan sel tidak normal. Dan untuk sebagian kecil kasus penyakit kista dengan sel abnormal didalamnya beresiko mengalami penyakit kanker. Dala artikel sebelumnya, penulis telah membahas mengenai penyakit yang menjadi salah satu ketakutan pada wanita.

Berikut tanda yang timbul saat penyakit kista ovarium sudah mengalami pembengkakkan:
Beberapa kasus, nyeri pada panggul yang terjadi saat menstruasi atau siklus haid berlangsung dan juga setelahnya. Selain itu nyeri dapat dirasakan saat sedang melakukan hubungan seksual dan disertai dengan adanya perut mual akibat dari rasa kembung, Rasa Ingin buang air kecil karena disebabkan karena kandung kemih yang tertekan yang bisa mengakibatan kapasitas menjadi berkurang dan terkadang rasa sakit yang muncul pada perut saat sedang digerakkan. Penyebabnya adalah karena adanya sobekan yang terjadi pada penyakit kista, pendarahan yang terjadi kedalam kista itu sendiri atau juga mengalami ketegangan ataupun kista yang terpelintir. Menyebabkan timbulkan siklus menstruasi yang tidak teratur, peningkatan distribusi lemak tubuh bagian atas, menstruasi datang lebih awal (umur 11 tahun atau lebih muda), Infertilitas, hipotiroidisme atau ketidakseimbangan hormon,

tamoxifen (Soltamox) terapi untuk kanker payudara. umumnya jika perut terasa sakit dan Anda melakukan pemeriksan ke dokter dengan USG maka akan diketahui. Namun ada baiknya sebagai seorang wanita akankan bijaknya bila sadar terhadap gejala atau rasa sakit yang di derita, karena setiap rasa yang abnormal itu bisa jadi adalah sebuah pertanda bahwa terdapat jaringan virus atau penyakit yang tumbuh dan menyerang kesehatan. Pemakaian kontrasepsi oral / pengendalian kelahiran yang menggunakan pil mengurangi resiko pengembangan kista ovarium karena mereka mencegah indung telur dari memproduksi telur selama ovulasi.

Kista ovarium dapat berakibat terjadinya komplikasi seperti :
Pendarahan pada intra tumor yaitu pendarahan yang bisa menimbulkan berbagai gejala klinik nyeri abdomen secara mendadak dan juga membutuhkan tindakan yang cepat karena bisa mengakibatkan terjadinya syok dan pada akhirnya berdampak dengan terjadinya kematian, penyakit tumor yang bertangkai dan juga terpelintir secara mendadak akan mengakibatkan nyeri di abdomen yang sangat sehingga membutuhkan penanganan dengan cepat, infeksi yang terjadi pada penyakit tumor akan mengakibatkan munculnya gejala demam, nyeri di abdomen, dan juga membuat aktivitas harian Anda menjadi terganggu. Untuk torsi tangkai adanya suatu kemungkinan untuk mengalami robekan sehingga isi dari penyakit kista bisa saja tumpah ke dalam ruangan abdomen, dan isi kista tadi bisa berpotensi besar dalam menimbulkan infeksi didalam ruangan abdomen. Keganasan dari penyakit kista ovarium yang bisa terjadi pada penderita penyakit kista dengan usia sebelum masa menarche dan juga pada usia yang berada diatas 45 tahun.

Penyebab kista ovarium pada dasarnya penanganan yang dilakukan adalah membutuhkan operasi sedangkan untuk jenis penyakit kista nonneoplastik tidak, dan jika menghadapi masalah penyait tumor maka tidak akan memberikan gejala atau juga suatu keluhan bagi si penderita selain itu juga besarnya atau ukuran dari kista ovarium yang tidak melebihi dari 5 cm diameternya. Selain itu, kemungkinan besar penyakit tumor adalah penyakt kista folikel atau juga penyakt korpus luteum yang merupakan salah satu jenis penyakit kista nonneoplastik. Dan seringnya penyakit tumor ini mengalami pengecilan dengan mendadak dan akan hilang jika melakukan pemeriksaan ulangan setelah dilakukan beberapa minggu dari pemeriksaan yang pertama.