Selasa, 20 Desember 2016

Mitos Atau Fakta: Penderita Kista Sulit Memperoleh Keturunan

Seringkali rasa takut membuat kita jadi tidak bersemangat lagi untuk melawannya. Ini menyebabkan segala macam bentuk informasi akan mudah saja diterima tanpa mencari tau terlebih dahulu fakta nya. bagi seorang wanita penderita penyakit kista, tentu di butuhkan penyemangat agar terus survive dalam melawan penyakitnya. Namun sering kali kita jumpai beberapa informasi tentang penderita penyakit kista yang tentu nya semakin memperburuk keadaan, salah satu nya adalah mengenai penderita kista sudah dapat dipastikan
sulit hamil atau sulit mempunyai keturunan. Benarkah informasi tersebut? Mari kita simak penjelasannya.

Seperti yang kita ketahui seksama, kista atau yang juga disebut dengan tumor umumnya mengandung cairan-cairan yang salah satunya bisa berasal dari Corpus Luteum. Fungsi dari corpus luteum adalah untuk menyediakan progresteron dalam mempertahankan janin pada masa kehamilan. Pada masa kehamilan akan adanya perpindahan progresteron yang berfungsi menjadi plasenta pada usia kehamilan 4 bulan dan akan menyusut dengan sendirinya. Jadi anda tidak perlu khawatir dan takut karena penderita kista yang bersifat jinak dan berukuran kecil tidak akan mempengaruhi kesuburan. Tetapi kista akan membahayakan anda jika kista tersebut bersifat abnormal yaitu dengan ditandai kista yang berukuran lebih besar.

Beikut beberapa jenis kista yang sering dikaitan mengenai penderita akan sulit memiliki keturunan:
1.    Kista ovarium
Pada umumnya, kista ovarium tidak akan mempengaruhi kesuburan anda, sehingga kista ovarium tidak akan menyebabkan anda kesulitan untuk mendapatkan anak. Akan tetapi, kista yang berukuran membesar hingga mencapai 6 cm hingga mencapai 8 cm akan mengakibatkan masalah apalagi pada anda yang sedang berada pada masa kehamilan. Dalam kasus lain, kista ovarium pada masa kehamilan mungkin saja mengakibatkan berkembang dan tumbuh batang yang akan memutar dan pecah, sehingga akan mengakibatkan rasa sakit dan membutuhkan bantuan medis. Meskipun tidak akan menggangu perkembangan janin akan tetapi jika sakit ini menggangu akan mengakibatkan prematur.

2.    Kista Endometriosis
Endometriosis tidak selalu berbentuk kista akan tetapi kebanyakan yang menyerupai kista. Kista sendiri sebenarnya adalah neoplasma sedangkan endometriosis adalah kelenjar yang berada di dinding rahim yang bersifat tidak normal dan tumbuh berkembang di luar rahim. Kista endometriosis akan menggangu kesuburan yang mengakibatkan adanya perlengkatan menyebabkan adanya proses lepasnya sel telur yang matang akibatnya akan menyulitkan penangkapan oleh ujung tuba fullopi. Segi imunolosis dapat menghambat kesuburan. Sehingga muncul adanya reaksi-reaksi kekebalan yang mengganggu fungsi sel telur, sperma, embrio yang alami. Perkembangan endometriosis mengakibatkan kesulitann hamil, hal ini dibuktikan pada sebuah penelitian yang mengungkapkan 40 % perempuan sulit hamil karena adanya endometriosis di dalam rahimnya. Penderita endometriosis ringan yaitu dalam stadium 1 dan stadium 2 akan kembali hamil secara normal. Akan tetapi jika mengalami endometriosis berat yaitu pada stadium 3 dan stadium 4 maka akan sulit untuk hamil meskipun telah melakukan pengobatan.

Dalam pengobatan, penanganan penderita kista harus disesuaikan dengan tipe, ukuran dan usia penderita. Untuk kista lutein golongan lutein sering terjadi pada wanita hamil yang akan sembuh sendiri secara perlahan-perlahan akan hilang sendirinya. Sedangkan kista polistik ovarium menetap maka akan dilakukan operasi untuk mengangkat kista.

Pada dasarnya kista tidak selamanya mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan untuk sulit mendapatkan anak. Akan tetapi bagi penderita dengan ukuran dan jenis kista abnormal dapat berpotensi rasa sulit dan tidak nyaman saat kehamilan atau bahkan hingga menggangu masa kehamilan.
Untuk itu, ada baiknya sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi anda mulailah merubah gaya hidup anda dan menjaga keseimbangan kebutuhan tubuh agar memperkecil kemungkinan terserang penyakit kista atau gangguan tubuh lainnya.